Kediri, koranmemo.com - Program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pelaksanaannya diperpanjang hingga Jumat (30/9) mendatang. Sebelumnya, program ini dijadwalkan berakhir pada akhir Agustus lalu dan sempat diperpanjang hingga Selasa (13/9).
“Ada perpanjangan sampai 30 September 2022,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Kediri, saat ini capaian imunisasi MR (Measles Rubella) sudah berada di angka 99,27 persen. Sedangkan untuk capaian Kejar vaksin IPV sebesar 85,4 persen, OPV 83,96 persen dan DPT HB Hib 89,7 persen. Hasil ini didapat dari 12.685 balita yang menjadi sasaran di Kota Kediri.
Program BIAN ini bertujuan untuk mengejar target imunisasi MR dan Kejar yang terganggu akibat pandemi Covid-19. Pandemi yang berlangsung selama dua tahun telah menyebabkan posyandu-posyandu menghentikan kegiatannya.
Fauzan mengatakan, imunisasi Kejar ini untuk melengkapi imunisasi yang belum sempat didapatkan oleh anak. Sementara untuk imunisasi MR ini diberikan tanpa melihat status imunisasi anak sebelumnya.
Dengan adanya perpanjangan ini, Dinas Kesehatan Kota Kediri juga akan memperbanyak lokasi yang digunakan untuk melaksanakan BIAN. Selain itu BIAN ini juga akan dilakukan secara door to door bekerjasama dengan kader PKK, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
Lebih lanjut, dampak menurunnya imunisasi balita akibat pandemi juga telah terlihat di Kota Kediri. Hal ini ditunjukkan dengan 50 kasus campak yang menyerang anak-anak, padahal sebelumnya tidak ditemukan kasus campak di Kota Kediri.
Fauzan mengungkapkan, penyakit campak ini memiliki daya penularan yang cukup tinggi, penyakit ini juga bisa menimbulkan komplikasi pada anak. Secara hitungan, satu kasus bisa menulari hingga 12-18 orang lainnya.
Campak ketika diderita oleh anak yang tidak mendapatkan imunisasi, status gizi tidak baik, kekurangan vitamin A, dan daya tahan tubuh lemah akibat infeksi lain akan sangat berbahaya. Ibu hamil yang tertular campak juga dapat mengakibatkan bayi mengalami kelainan bawaan saat lahir.
Komplikasi yang disebabkan campak bisa menyebabkan infeksi otak (ensefalitis), infeksi paru (pneumonia), diare, hingga dehidrasi berat, dan infeksi telinga. “Penyakit campak ini bisa dicegah melalui imunisasi, begitu juga dengan penyakit menular lain seperti rubella, dan difteri,” pungkasnya.
Reporter : Ahmad Bayu Giandika
Editor : Achmad Saichu