Antitipasi Hepatitis Akut, Dinkes Kota Kediri Tunjuk Sejumlah Rumah Sakit sebagai Rujukan

Kediri Dalam Berita | 23/05/2022

logo

Antitipasi Hepatitis Akut, Dinkes Kota Kediri Tunjuk Sejumlah Rumah Sakit sebagai Rujukan

- Minggu, 22 Mei 2022 | 17:26 WIB
Antitipasi Hepatitis Akut, Dinkes Kota Kediri Tunjuk Sejumlah Rumah Sakit sebagai Rujukan (Ilustrasi)
X
 
Antitipasi Hepatitis Akut, Dinkes Kota Kediri Tunjuk Sejumlah Rumah Sakit sebagai Rujukan (Ilustrasi)
 

Kediri, koranmemo.com – Antisipasi hepatitis akut, Dinas Kesehatan (DinkesKota Kediri telah menunjuk sejumlah rumah sakit sebagai rujukan di Kota Kediri.

Penunjukan sejumlah rumah sakit sebagai rujukan oleh Dinkes Kota Kediri ini sebagai langkah antisipasi terhadap penyakit hepatitis akut (Acute Hepatitis of Unknown Pateology) yang hingga kini masih misterius penyebabnya.

Meski hepatitis akut belum ditemukan di Kota Kediri, namun sejumlah langkah antisipasi telah dilakukan oleh Dinkes Kota Kediri, termasuk penunjukan sejumlah rumah sakit sebagai rujukan.

 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Kediri, Hendik Suprianto mengatakan, penyakit ini masih belum ditemukan di Kota Kediri.

“Meski begitu sejumlah langkah antisipasi telah kami lakukan, termasuk menunjuk sejumlah rumah sakit sebagai rujukan jika hepatitis akut itu mewabah di Kota Kediri,” ujar Hendik, Minggu (22/5/2022).

Mengenai rumah sakit yang telah ditunjuk ada empat, yakni RS Gambiran, RS Bhayangkara, RS Baptis, dan RS Muhammadiyah.

“Penunjukan rumah sakit tersebut sebagai tempat rujukan didasari oleh fasilitas yang mereka miliki dinilai sudah lengkap,” jelas Hendrik.

Dinkes Kota Kediri juga telah menyiagakan rumah sakit lain dan puskesmas yang ada di Kota Kediri bila sewaktu-waktu menemukan indikasi penyakit ini. 

Selain menunjuk sejumlah rumah sakit sebagai rujukan, lanjut Hendrik, pihaknya telah melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah.

 

Terutama pada sekolah dasar, karena pada umumnya penyakit hepatitis akut ini menyerang anak-anak usia 15 tahun ke bawah. 

“Kami minta agar pihak sekolah, peserta didik, terutama orang tua wali murid supaya menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk melakukan pencegahan,” tandasnya.

 

Diketahui, penyakit hepatitis akut sendiri pertama ditemukan di Inggris pada 5 April 2022 lalu.

Di Indonesia, penyakit yang masih misterius ini telah ditemukan beberapa kasus. Seorang anak di Tulungagung juga diduga telah terjangkit penyakit hepatitis akut ini.

World Health Organization (WHO) telah menetapkan status kasus hepatitis akut ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Hal tersebut lantaran peningkatan jumlah kasus yang dianggap cukup signifikan.

Secara umum penyakit ini menular melalui makanan dan menginfeksi saluran pencernaan.

Untuk gejalanya seperti demam ringan, mual, muntah, diare, warna urin seperti air teh, feses berwarna kuning pucat dan kulit berwarna kekuning-kuningan.