
Kediri, koranmemo.com - Perayaan Hari Raya Waisak 2566 yang jatuh pada Senin (16/5) berjalan meriah. Di Kota Kediri, umat Buddha ramai berdatangan ke Vihara Jayasaccako untuk melakukan ibadah.
Upacarika di Vihara Jayasaccako, Daniel mengatakan, Waisak tahun ini cukup ramai dan meriah. Setelah dua tahun pembatasan ketat, saat ini sudah cukup banyak kelonggaran.
Sebelumnya, akibat pandemi Covid-19 kegiatan ibadah pelaksanaannya terbatas, waktunya juga dipersingkat. Tahun ini, antusiasme umat cukup baik, Daniel bersama warga yang datang ke Vihara bisa melaksanakan ibadah sesuai dengan tata cara yg selama ini dilakukan.
“Kami juga mendapatkan kunjungan dari mahasiswa IAIN dari prodi perbandingan agama. Mereka baru bisa berkunjung lagi setelah 2 tahun lalu tidak bisa datang karena pembatasan juga,” ujarnya.
Secara total, dalam peringatan ini ada sekitar 80 orang yang berkunjung. Pihaknya juga terus menjaga protokol kesehatan selama pelaksanaan kegiatan ini. Tempat duduk juga sudah diatur sedemikian rupa sehingga satu orang dengan orang lain memiliki jarak yang cukup.
Terkait ibadah, prosesi yg sering dilakukan dalam peringatan waisak adalah pradaksina. Ini suatu sikap penghormatan kepada sang buddha yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi sang buddha atau patung simbol buddha. Kegiatan tersebut dilakukan sebanyak tiga kali searah jarum jam dengan membawa dupa dan bunga serta menerapkan sikap anjali.
Pada budaya India Kuno, sikap tersebut merupakan bentuk penghormatan terhadap guru yang mereka hormati. “Dulu kalau seseorang sangat menghormati seorang guru dia akan mengitari guru tersebut sebanyak 3 kali sebagai penghormatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, tema yang diusung pada tahun ini adalah moderasi beragama untuk membangun kedamaian. Makna ini diambil setelah ditemukan adanya kasus-kasus yang berkaitan dengan intoleransi cukup mencuat.
Untuk itu pihaknya mengambil langkah untuk memberikan pesan damai kepada umat buddha untuk tetap tenang tetap memiliki rasa cinta kasih. Selain itu membangun silaturahmi moderasi antar umat beragama.
Ia berharap, kondisi masyarakat bisa segera pulih, terutama dengan ekonomi yang terdampak pandemi. Selain itu, kondusifitas di Kota Kediri agar bisa terus terjaga, sehingga bisa tercipta suasana aman dan tenteram di masyarakat.