DKPP Kota Kediri Pantau Pasar Hewan, Antisipasi Penyebaran PMK

Kediri Dalam Berita | 12/05/2022

logo

DKPP Kota Kediri lakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak di pasar hewan Muning Kota Kediri. (Diskominfo Kota Kediri)
DKPP Kota Kediri lakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak di pasar hewan Muning Kota Kediri. (Diskominfo Kota Kediri)
 

 

AGTVnews.com - Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan pemantauan sejumlah hewan ternak di pasar hewan Kota Kediri.

Pamantauan yang dilakukan di Pasar Hewan ini sebagai salah satu cara untuk mencegah munculnya kasus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di wilayah Kota Kediri.

dari hasil pemantauan yang dilakukan oleh petugas teknis, belum ditemukan gejala PMK di Kota Kediri.

"Penyakit ini bukan hal yang baru, dulu pernah ada penyakit ini. Indonesia dinyatakan bebas PMK sejak tahun 1986 dan sekarang muncul kembali," jelas Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri, Rabu 11 Mei 2022.

Mengantisipasi meluasnya penyakit tersebut, DKPP Kota Kediri telah membuat edaran untuk masyarakat melalui surat resmi yang dikirimkan kepada tiap-tiap kelurahan. Pihaknya juga telah menjadwalkan pemantauan di pasar hewan se-Kota Kediri dan di wilayah kantong-kantong ternak Kota Kediri, seperti di Kecamatan Pesantren.

Ridwan menyebut pemicu munculnya kembali PMK ini masih diteliti oleh tenaga Medik Veteriner.tter, Pebulutangkis Indonesia Bilqis Prasista Kalahkan Peringkat Satu Dunia

Namun, pihaknya menganalisis bahwa penyakit ini kali pertama ditemukan setelah dinyatakan bersih sejak 36 tahun silam pada seekor Kambing.

"Gejala klinis PMK pada Kambing ini tidak kelihatan tapi sebenarnya dia membawa virus. Lain halnya pada Sapi, jadi pada Kambing akan lebih sulit dideteksi," ujarnya.

PMK merupakan penyakit hewan menular akut yang menyerang ternak sapi, kambing, domba, babi, dan kerbau dengan tingkat penularan mencapai 91% hingga 100% dengan kerugian ekonomi yang sangat tinggi.

Tanda klinis PMK, diantaranya demam tinggi antara 39-41°C, keluar lendir berlebihan dari mulut, luka seperti sariawan pada mulut dan lidah, hilang nafsu makan, pincang, luka pada kaki hingga lepas kuku, serta produksi susu menurun drastis.