
Kediri,korenmemo.com - Sejak mayoritas saham Persik Kediri dibeli oleh PT Astar Asia Global (AAG) polemik terkait home base dan nama klub sempat dipertanyakan oleh suporter.
Awal April ini suporter telah melakukan audiensi dengan pengurus baru Persik Kediri, hasilnya tuntutan suporter masih menunggu pertemuan lain mengenai perjanjian hitam di atas putih.
Media Officer Persik Kediri, Anto mengatakan, 13 April lalu manajemen klub sempat mengadakan pertemuan dengan suporter untuk mewadahi apa keinginan dari suporter.
“Pertemuan itu adalah tindak lanjut dari pakta integritas atau selanjutnya sebagai kesepakatan bersama. Ada beberapa poin yang dibahas di sana,” katanya.
Menurutnya, ada tiga poin yang didapatkan pada pertemuan dengan fans Persik Kediri tersebut. Tetapi pembahasan lebih mendalam akan dilakukan pada pertemuan yang akan datang.
Adapun poin-poin tersebut adalah, pembahasan isi dari kesepakatan bersama, isi tersebut harus disepakati oleh kedua pihak, yakni suporter dan manajemen, serta akan direalisasikan pada beberapa waktu kedepan.
Secara detail, tuntutan suporter memang tidak disampaikan kepada media. Tetapi berdasarkan isu di media sosial, Persikmania menginginkan adanya bukti hitam diatas putih jika Persik Kediri tetap berada di Kediri dan tidak berganti nama.
Sebelumnya, saat skuat Persik Kediri disambut kepulangannya di Stadion Brawijaya, CEO Klub, Alif Sapto Nugroho mengatakan, manajemen tidak ingin mengganti nama klub.
Soal kandang atau venue pertandingan, pengurus tim juga berusaha untuk tetap menjadikan Kota Kediri sebagai markas tim. “Kami lebih pada pembuktian,” tukasnya.