Guna mengedukasi dan menggerakkan partisipasi generasi muda dalam pengendalian inflasi, KPwBI Kediri bersinergi dengan Pemerintah Kota Kediri menyelenggarakan Kick Off Sekolah Peduli Inflasi, Senin (27/5) di Aula Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan. Kota Kediri menjadi kota yang terpilih untuk menjadi pilot project program Sekolah Peduli Inflasi. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa.
Mengusung tema Generasi Emas Peduli Inflasi, kegiatan ini diikuti sekitar 175 siswa dari 25 SMP/MTs se-Kota Kediri. Sekolah peduli inflasi merupakan program yang memadukan dua aspek yakni partisipasi aktif dan edukasi siswa dengan tujuan untuk mendorong pengendalian inflasi dari sisi bahan komoditas pangan salah satunya dengan budidaya urban farming.
Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengapresiasi kegiatan tersebut. Untuk mengendalikan inflasi memang dibutuhkan kerjasama dari semua pihak tidak hanya pemerintah. Pelajar juga harus diedukasi untuk mengendalikan inflasi. Salah satu hal yang bisa dilakukan dengan urban farming. Apalagi Kota Kediri ini adalah kawasan kota yang memiliki lahan terbatas. "Saya sangat apresiasi kegiatan ini. Bagus sekali untuk anak-anak. Di usia sekolah sudah diberi edukasi dalam mengendalikan inflasi," ujarnya.
Zanariah menjelaskan kegiatan Sekolah Peduli Inflasi ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat. Kementerian Dalam Negeri mengimbau pemerintah daerah untuk serius melakukan kegiatan menanam. Harapannya dengan menanam beberapa komoditas dapat mengendalikan inflasi. "Sekolah Peduli Inflasi ini sudah sejalan dengan arahan pemerintah pusat. Ini harus dimasifkan agar semakin banyak masyarakat yang melakukan urban farming," jelasnya.
Saat membuka kegiatan ini, Deputi Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kediri Wihujeng Ayu Rengganis mengungkapkan di Kota Kediri tidak banyak lahan yang bisa digunakan untuk memproduksi komoditas pertanian sehingga program urban farming menjadi salah satu prioritas program yang dikembangkan di Kota Kediri. "Harapannya dengan urban farming kita bisa memanfaatkan lahan yang terbatas di sekolah, di rumah untuk memproduksi kebutuhan pangan dari halaman sendiri," terangnya.
Untuk meningkatkan semangat siswa, ada 25 SMP/MTs yang akan ikut serta dalam kompetisi Sekolah Peduli Inflasi. Kompetisi akan dilakukan mulai bulan Juni hingga September 2024. Bagi sekolah yang dianggap memberikan progress terbaik, di akhir kompetisi akan diambil 5 pemenang yakni 3 juara utama dan 2 juara harapan. "Sebagai langkah awal memulai program, akan kita berikan 150 bibit tanaman cabai, tomat untuk masing-masing sekolah. Selanjutnya akan ada pendampingan secara berkala dan penilaian dari aspek perawatan tanaman, inovasi dan kreatifitas yang dilakukan," imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan mengaku sangat mendukung kegiatan Sekolah Peduli Inflasi. Menurutnya kegiatan ini bisa menggerakkan partisipasi dan kontribusi seluruh warga sekolah mulai guru hingga siswa untuk ikut mengendalikan laju inflasi melalui urban farming. "Kita imbau seluruh SMP di Kota Kediri bisa secara maksimal mengikuti kegiatan ini karena dengan melakukan penamanan tanaman produktif di tingkat sekolahan tentunya hasilnya bisa dimanfaatkan oleh teman-teman di sekolah dan membantu menekan inflasi," terang Anang.