Pj Wali Kota Kediri Zanariah memberikan arahan terkait pengelolaan sampah di Kota Kediri. Arahan itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Bank Sampah Kota Kediri, Selasa (2/7) di Ruang Joyoboyo. Acara diikuti oleh camat, lurah, dan seluruh pengurus bank sampah se-Kota Kediri.
"Kita akan membahas mendalam terkait bank sampah yang ada di Kota Kediri. Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi pada seluruh pengurus yang masih berkomitmen untuk mengelola bank sampah di lingkungan masing-masing," ujarnya.
Zanariah mengungkapkan menurut data dari DLHKP per tahun 2023 terdapat 134 bank sampah di Kota Kediri. Namun hanya 63 bank sampah yang masih aktif. Bank sampah yang aktif ini telah mengolah 200 ton sampah per tahun 2023 atau setara dengan 560 kilogram per hari. Sementara saat ini setidaknya ada 180 ton sampah yang didistribusikan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) setiap harinya. "Meski masih jauh tapi angka ini patut kita apresiasi. Harus ada langkah cepat mengoptimalisasi bank sampah dan peran serta masyarakat dalam memilah dan memanfaatkan sampah," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Pj Wali Kota Kediri Zanariah meminta kepada seluruh Camat dan Lurah untuk segera cek kondisi bank sampah di wilayahnya. Berdasar data masih ada 71 bank sampah non aktif dan 22 kelurahan yang masih belum memiliki bank sampah. Beberapa aplikasi juga sudah dibuat bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk memudahkan jalannya bank sampah. Seperti, Apps For Swam dan Simposko. Harapannya dengan aktifnya seluruh bank sampah di tiap kelurahan bisa membantu mengurangi beban TPA di Kota Kediri. "Camat dan Lurah harus ikut berperan mendukung dan memotivasi masyarakatnya untuk berpartisipasi mengelola bank sampah. Minimal melakukan pilah sampah di rumah. Siapkan tenaga peduli lingkungan terkhusus pada bank sampah melalui SK lurah dan segera koordinasikan juga dengan DLHKP untuk bagaimana teknis pembentukan bank sampahnya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala DLHKP Kota Kediri Imam Muttakin menambahkan permasalahan sampah harus ditangani bersama-sama. Peran camat, lurah, dan bank sampah besar sekali dalam menangani permasalahan ini. Masyarakat harus terus diedukasi untuk membatasi penggunaan plastik sekali pakai. Apalagi perkembangan di Kota Kediri ini begitu pesat yang berdampak pula pada meningkatnya produksi sampah. "Sudah ada aplikasi dan akan lebih disempurnakan lagi. Jadi kalau di rumah tangga ada sampah plastik bisa langsung klik di aplikasinya lalu akan ada petugas kita yang mengambil untuk diolah. Saat ini semua mau serba praktis maka kita buat aplikasi ini untuk pengelolaan sampah," imbuhnya.
Dalam acara ini menghadirkan narasumber Direktur ECOTON Daru Setyorini. Turut hadir, Camat, lurah, pengurus bank sampah, dan tamu undangan lainnya.