Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyerahkan bantuan pangan beras di Kelurahan Gayam dan Kelurahan Tosaren, Rabu (27/9). Di Kelurahan Gayam sebanyak 737 penerima dan Kelurahan Tosaren 1.003 penerima. Total di Kota Kediri terdapat sebanyak 30.145 penerima. Setiap penerima mendapat 10 kilogram beras selama bulan September hingga November. Penyaluran bantuan pangan beras di Kota Kediri ini dilakukan mulai tanggal 27-28 September.
"Hari ini kami salurkan beras 10 kilogram bagi para penerima yang terdata di DTKS. Seperti kita ketahui sampai dengan saat ini harga beras masih tinggi. Semoga ini bermanfaat bagi para penerima," ujarnya.
Abdullah Abu Bakar mengatakan kenaikan harga beras ini telah direspon oleh Pemerintah Kota Kediri bersama TPID dan Bulog menggelar operasi pasar khusus beras. Namun sampai hari ini harga beras masih tinggi. Bantuan beras 10 kilogram ini dapat digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Penyaluran dilakukan di kelurahan masing-masing dan Kantor Pos. "Nanti bantuan ini jangan dijual tapi untuk makan panjenengan. Kita berdoa bersama agar harga beras bisa stabil. Tidak perlu panik karena informasi dari Bulog pasokan beras di Kota Kediri aman," pesannya.
Bantuan pangan beras ini dirasa sangat membantu masyarakat. Hal itu diungkapkan Vivi salah satu penerima bantuan dari RT 6 RW 1 Kelurahan Gayam. Menurut Vivi bantuan ini dapat membantu mengurangi pengeluaran untuk membeli kebutuhan pokok. Sebab dengan naiknya harga beras tentu pengeluaran bertambah. Apalagi di pasar beras mencapai harga Rp 14.000 per kilogramnya. "Alhamdulillah bersyukur sekali mendapat bantuan beras ini. Saya sangat terbantu karena jujur saja tingginya harga beras membuat pengeluaran juga bertambah. Harapan saya harga beras bisa segera stabil seperti sedia kala," ujarnya.
Turut mendampingi Wali Kota Kediri, Pimpinan Cabang Bulog Imam Mahdi, Kepala Kantor Pos Besar Cabang Kediri Kusnadi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Moh. Ridwan, Kepala Dinas Sosial Paulus Luhur, Camat dan Lurah.