Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar melakukan groundbreaking pengembangan ruang terbuka hijau Alun-Alun Kota Kediri yang ditandai dengan penarikan tuas molen, Selasa (27/6). Groundbreaking ini sebagai tanda bahwa impian seluruh warga memiliki alun-alun baru yang desain dan arsitekturnya keren akan segera terwujud.
"Beberapa tahun lalu, tepatnya di sebelah utara pendopo kabupaten ini, kita mengadakan diskusi namanya Kopi Tahu. Dalam diskusi itu menjadi obrolan yang sangat hangat bahwa seluruh masyarakat meminta alun-alun direvitalisasi dan dikembalikan seperti sedia kala," terang Wali Kota Kediri.
Lebih lanjut Abdullah Abu Bakar mengharapkan agar alun-alun ini tidak hanya menjadi tempat pariwisata tapi juga bisa menjadi tempat edukasi. Apalagi di alun-alun ini juga akan dibangun perpustakaan sehingga para budayawan bisa mengisi literasi tentang Kota Kediri, bangunan kuno, kerajaan Kediri dan lain sebagainya. "Selain itu, para seniman juga bisa memamerkan karya kerennya di sini," imbuhnya.
Setelah pandemi covid-19 ini, alun-alun dilakukan pembangunan selama 210 hari ke depan. Wali Kota Kediri mengungkapkan tadinya alun-alun Kota Kediri itu bukan seperti tanah lapang namun lebih seperti garden. Orang-orang menginginkan jika alun-alun ini bisa digunakan untuk lari-larian, bermain layang-layang, olahraga, maupun duduk santai sambil makan. Maka dari itu, alun-alun ini dilakukan pengembangan dan diharapkan bisa segera jadi dan bisa digunakan bersama-sama.
Hadir pula dalam kegiatan ini Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Aris Setiawan, Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri Adi Suwignyo, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, Tim Konsultan Perencanaan PT. Surya Unggul Nusa Construction, Tim Kontraktor dari PT. Surya Graha Utama KSO Sidoarjo, perwakilan paguyuban pedagang alun-alun, Budayawan Gus Barok dan perwakilan Dhoho Plaza.