Sebagai upaya meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, Pemerintah Kota Kediri berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menggelar Edukasi Kesehatan Program Prioritas Germas (Tatanan Rumah Tangga). Mengundang 200 orang yang terdiri dari Lurah Dermo, tokoh masyarakat, kader kesehatan dan masyarakat di Wilayah Puskesmas Mrican, kegiatan diadakan di Gedung Kelurahan Dermo, Kamis (15/6).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan Adima mengatakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat dan mengubah kebiasaan –kebiasaan atau perilaku yang tidak sehat. Germas harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian. “Germas dan PHBS merupakan salah satu strategi penting yang bisa kita lakukan untuk menggugah kesadaran masyarakat melakukan gerakan hidup sehat. Masyarakat bisa bergerak mulai dari diri sendiri kemudian mengajak keluarga, saudara dan masyarakat sekitarnya,” ujarnya.
Germas dapat dilakukan dengan mengonsumsi sayur dan buah, melakukan aktifitas fisik, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, periksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan dan menggunakan jamban. dr Fauzan menambahkan, dalam kehidupan sehari-hari, praktik hidup sehat merupakan salah satu wujud revolusi mental. Dengan adanya dukungan lintas sektor diharapkan turut mensukseskan penerapan Germas sehingga derajat kesehatan masyarakat di Kota Kediri bisa meningkat. “Dengan kegiatan ini semoga dapat memotivasi tercapainya Germas dan PHBS yang dapat menunjang tercapainya kemandirian di bidang kesehatan sehingga kualitas SDM dan kualitas kehidupan masyarakat yang merupakan modal utama pembangunan Indonesia dapat meningkat,” harapnya.
Sementara itu, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Malik Afif mengatakan kegiatan ini sebagai upaya edukasi untuk masyarakat agar masyarakat termotivasi menjaga kesehatan terutama pada masa transisi dari pandemi Covid-19 menjadi endemi. “Dari 10 indikator PHBS, kita fokus di 3 indikator utama diantaranya membudayakan ASI eksklusif untuk bayi sampai 6 bulan, makan buah dan sayur secara rutin dan mengkampanyekan tidak merokok di dalam rumah. Ini yang masih menjadi kendala dan akan terus kita sosialisasikan,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Astriasih asal kelurahan Dermo mengatakan sebelum kegiatan dimulai, dirinya bersama undangan yang lain mengisi pre test tentang lima pilar kesehatan Germas. Sebagai kader posyandu lansia, dirinya aktif mengkampanyekan Germas ke masyarakat khususnya para lansia. “Di kegiatan posyandu lansia ada gerakan cuci tangan dan pemeriksaan kesehatan. Setelah mengikuti kegiatan ini saya lebih termotivasi untuk menggugah semangat para lansia menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,” tutupnya.
Kegiatan diisi materi tentang Gizi oleh narasumber dari Persagi Kota Kediri. Selain itu disampaikan pula materi tentang cek kesehatan berkala dan deteksi dini faktor risiko kesehatan oleh narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Kediri.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri