Wali Kota Kediri memberikan pengarahan saat Rapat Koordinasi Pelaksanaan Smart City Kota Kediri tahun 2023 di Ruang Pertemuan BKPSDM Kota Kediri, Jumat (19/5). Rapat Koordinasi ini diisi oleh narasumber dari Udinus Semarang yakni Muhammad Sidiq dosen sekaligus Direktur Utama Udinustek dan Nana Storada Dwi Martadi dosen.
“Smart city itu bukan hanya sekedar alat yang canggih. Tapi smart city itu konsep desain yang memudahkan masyarakat sekaligus menjadi solusi masalah. Hal ini juga termasuk dalam memanfaatkan sumber daya yang ada agar efisien dan efektif,” jelas Wali Kota Kediri.
Abdullah Abu Bakar melanjutkan bahwa Pemerintah Kota Kediri bisa membuat smart city ini dua arah, karena pemerintah juga butuh feedback dari masyarakat terkait apa yang dilakukan oleh pemerintah dan instansi samping lainnya. Jadi smart city dibuat tidak sebatas layanan dasarnya saja lalu berhenti begitu saja tanpa ada kelanjutannya. “Konsepnya tidak seperti itu, karena smart city ini bila diibaratkan seperti anak kecil yang sedang bertumbuh, sehingga setiap ada ilmu baru harus dicoba diaplikasikan,” tambahnya.
Ke depan, Wali Kota Kediri berharap smart city yang dibangun bersama ini bisa membangun peradaban di Kota Kediri jauh lebih baik. Kota Kediri memang bukan kota yang besar, namun paling tidak Kota Kediri menjadi kota yang lengkap. Jadi orang yang tinggal di sini bisa nyaman. “Saya juga berharap dimulai dari Pemkot Kediri, semua pelayanan yang awalnya berbasis manusia ini bisa diubah ke sistem,” imbuhnya.
Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Kominfo Kota Kediri Apip Permana, Dewan Kota Cerdas Kota Kediri, dan Tim Pelaksana Smart City di Kota Kediri.